Launching Produk Sabun Jagat Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama Karangploso, 10 November 2025 — Pondok Pesantren PPAI An-Nahdliyah kembali menorehkan langkah besar dalam mewujudkan cita-cita kemandirian ekonomi pesantren. Bertempat di aula utama pondok, dilaksanakan Launching Produk Sabun “JAGAT”, hasil karya inovatif santri Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama. Acara ini juga bertepatan dengan kegiatan Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM) oleh tim pengawas madrasah, yang dihadiri langsung oleh Ibu Hj. Isma Mufida selaku pengawas MA NU Karangploso.
Profil Singkat Pondok Pesantren PPAI An-Nahdliyah
Didirikan oleh Almarhum KH. Moh. Mansjur, S.H. pada tahun 1990, Pondok Pesantren PPAI An-Nahdliyah memiliki visi besar yaitu “Terwujudnya Generasi Islami, Berprestasi, Terampil, dan Mandiri.” Beliau bercita-cita agar lulusan pesantren tidak hanya menguasai ilmu agama dan ilmu umum, tetapi juga memiliki keterampilan hidup (life skill) yang menjadikan mereka mandiri dalam berbagai bidang. Semangat inilah yang terus diteruskan oleh para pengasuh dan guru hingga kini.
Sebagai simbol kemandirian santri, pesantren mengembangkan beberapa unit usaha di bawah Koperasi Annahdliyah Berkah Mandiri, di antaranya unit konveksi, merchandise, dan produksi sabun herbal. Produk sabun herbal ini diberi nama “Sabun JAGAT”, yang menjadi singkatan dari semangat “Jagad Santri Kreatif” — menggambarkan karya santri yang membawa manfaat bagi umat dan lingkungan.
Tentang Produk Sabun JAGAT
Sabun JAGAT merupakan sabun herbal alami berbahan dasar eco enzyme dan bahan herbal pilihan, seperti kunyit, lidah buaya, lengkuas, dan susu. Sabun ini dibuat langsung oleh santri MA Nahdlatul Ulama dengan pendampingan guru kewirausahaan. Proses produksinya dilakukan secara manual menggunakan alat sederhana, namun menghasilkan produk berkualitas tinggi yang mampu melembutkan kulit, menjaga kelembapan alami, serta memberikan kesegaran sepanjang hari. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Santri Preneur yang digagas oleh Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama di bawah bimbingan Qowimul Iman sebagai penanggung jawab program, dan Ibu Ponisri selaku kepala produksi.
Sambutan Gus Nahdzil Khoir (Ketua Yayasan Annahdliyah)
“Pesantren tidak hanya tempat menimba ilmu agama, tapi juga tempat lahirnya generasi mandiri. Melalui produk Sabun JAGAT ini, kami ingin menunjukkan bahwa santri mampu berkarya, berinovasi, dan bersaing di tengah masyarakat. Inilah bukti nyata bahwa nilai kemandirian yang dulu dicita-citakan oleh Almarhum KH. Moh. Mansjur terus kami wujudkan bersama.”
Sambutan Ibu Hj. Isma Mufida (Pengawas MA Nahdlatul Ulama)
“Saya sangat mengapresiasi karya luar biasa dari para santri. Kegiatan seperti ini harus terus dikembangkan karena menjadi bentuk nyata dari implementasi pendidikan vokasi di madrasah. Semoga program kewirausahaan santri seperti Sabun JAGAT dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi madrasah lainnya di Jawa Timur.”
Pernyataan Qowimul Iman (Penanggung Jawab Program Sabun JAGAT)
“Program ini kami rancang agar santri bisa belajar dari proses nyata — mulai dari perencanaan, produksi, hingga pemasaran. Santri tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung sehingga menumbuhkan jiwa wirausaha yang tangguh. Kami berharap, Sabun JAGAT menjadi langkah awal bagi santri untuk terus berinovasi.”
Pernyataan Ibu Ponisri (Kepala Produksi Sabun JAGAT)
“Kami menggunakan bahan-bahan alami seperti kunyit, lidah buaya, dan eco enzyme yang diolah secara sederhana namun higienis. Meskipun masih menggunakan alat manual, kami menjamin kualitas sabun tetap lembut di kulit dan menyehatkan. Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas dan varian produk.”
Simbol Kemandirian Santri dan Pesantren
Peluncuran Sabun JAGAT ini bukan sekadar mengenalkan produk, tetapi juga menjadi simbol nyata kemandirian ekonomi pesantren. Melalui karya ini, santri dilatih untuk berpikir kreatif, bekerja sama, dan mandiri secara finansial, sesuai dengan semangat pendidikan pesantren yang holistik.
Dengan dukungan Unit Usaha Koperasi Konsumen Annahdliyah Berkah Mandiri, produk Sabun JAGAT diharapkan dapat menembus pasar yang lebih luas, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat umum.

semoga semakin berjaya
bergerak
berdampak