OPOP Jatim Akselerasi Digitalisasi, Ponpes PPAI Annahdliyah Angkat “Sabun Jagat” ke Pasar Digital

MALANG – Program strategis One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kemandirian ekonomi pondok pesantren melalui jalur transformasi digital. Inisiatif terbaru ini diwujudkan melalui kegiatan “Fasilitasi Produk OPOP untuk Digitalisasi Pemasaran” yang digelar secara resmi pada Rabu (3/12/2025) di UPT Pelatihan Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Kedungkandang, Kota Malang.
Acara ini menjadi wadah strategis bagi sejumlah pesantren yang tengah mempersiapkan produk unggulan mereka untuk berekspansi, memanfaatkan platform digital guna menjangkau pasar yang lebih luas dan modern.
Salah satu pesantren yang menunjukkan langkah progresif dalam inisiatif ini adalah Pondok Pesantren PPAI Annahdliyah. Di bawah bimbingan intensif OPOP Jatim, pesantren yang berlokasi di Kabupaten Malang ini secara fokus memperkuat lini bisnis mereka. Langkah nyata tersebut diwujudkan dengan pengangkatan produk andalan mereka, Sabun Jagat, untuk didorong pemasarannya secara digital.
Produk Sabun Jagat—yang merupakan hasil inkubasi dari unit keterampilan santri dan Madrasah Aliyah di lingkungan pesantren—menjadi bukti konkret bagaimana PPAI Annahdliyah mengintegrasikan pendidikan dengan praktik kewirausahaan. Melalui fasilitasi ini, produk hasil karya santri tersebut kini didorong untuk menguasai teknik branding, pengemasan, hingga sistem transaksi e-commerce yang modern.
Kepala Bidang Pemasaran Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Andrio Himawan, yang hadir mewakili Kepala Dinas dalam pembukaan acara, menyoroti peran krusial sektor UMKM.
“UMKM adalah tulang punggung perekonomian di Jawa Timur, dengan kontribusi mencapai lebih dari 9,8 persen terhadap ekonomi daerah,” tegas Andrio Himawan. “Maka, wajib bagi kita untuk menguatkan sektor ini, terutama di lingkungan pesantren yang memiliki potensi sumber daya dan inovasi yang besar, seperti yang dilakukan oleh PPAI Annahdliyah dengan produk Sabun Jagat-nya.”
Program Fasilitasi Digitalisasi ini diharapkan menjadi katalisator bagi pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk tidak hanya berproduksi, tetapi juga menjadi pemain utama dalam rantai perdagangan digital. Langkah ini sejalan dengan visi Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk menjadikan pesantren sebagai pusat inkubasi ekonomi syariah yang mandiri dan berdaya saing global.