Produk Pesantren Jawa Timur Kian Siap Menembus Pasar Dunia
Harapan Baru, Kolaborasi Global, dan Babak Baru Ekonomi Pesantren
Selasa (2/12/2025) menjadi hari bersejarah bagi kebangkitan ekonomi pesantren. Di kawasan Kota Tua Semarang, Jawa Tengah, terjalin pertemuan strategis antara perwakilan OPOP Jawa Timur dan delegasi Kamar Dagang Islam Tingkat Dunia (Connect Souq). Forum bisnis ini mengungkap peluang besar: produk pesantren Jawa Timur dinilai siap ekspor ke berbagai negara.
Rombongan Connect Souq dipimpin langsung oleh Chairman Abdullah Hassan (Kuwait), didampingi sejumlah pemimpin bisnis internasional dari Inggris, Uni Emirat Arab, India, hingga Amerika Serikat. Kehadiran mereka menguatkan harapan bahwa kolaborasi lintas negara ini akan menjadi jalan baru bagi pemberdayaan dan kemandirian ekonomi pesantren.
Ketertarikan Global Terhadap Produk Pesantren Jatim
Dalam pertemuan tersebut, Abdullah Hassan menyampaikan kekagumannya terhadap kualitas produk pesantren Jawa Timur. Ia menilai bahwa karakter, mutu, dan kearifan lokal yang dimiliki produk pesantren memiliki daya tarik kuat untuk pasar dunia.
“Saya yakin produk pesantren Jawa Timur punya peluang besar di pasar global. Connect Souq hadir di 40 negara, dan bisa menjadi pintu masuk bagi ekspor produk pesantren,” ujar Abdullah Hassan.
Ia bahkan menyebut Amerika Serikat, Inggris, Italia, hingga Jerman sebagai target ekspor yang potensial. Terbukanya pasar baru ini diyakini mampu mendongkrak PDB Jawa Timur melalui sektor ekonomi berbasis pesantren.
OPOP Jatim Mantap Mengawal Pemberdayaan Pesantren
Sekjen OPOP Jatim, Gus Ghofirin, menyampaikan bahwa OPOP telah membina 1.410 pesantren dengan berbagai unit usaha yang aktif dan produktif. Salah satu komoditas yang diperkenalkan kepada delegasi adalah kopi pesantren, yang memikat karena aroma, mutu, dan konsistensinya.
Ghofirin menegaskan bahwa kolaborasi dengan Connect Souq akan mempercepat perluasan jaringan pemasaran sekaligus mendorong peningkatan kualitas produk pesantren agar bersaing di tingkat global.
Dukungan Penuh Pemerintah Provinsi
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim, Endy Alim Abdi Nusa, menyampaikan bahwa pemerintah provinsi siap mengawal proses penguatan produk, standarisasi, hingga teknis ekspor.
“Sinergi pemerintah, pesantren, dan lembaga internasional menjadi kunci agar UMKM pesantren naik kelas dan Go Global,” jelasnya.
Ia menegaskan perlunya pesantren mengembangkan budaya “petik, olah, kemas, jual”, agar tidak hanya menjadi penyuplai bahan mentah, melainkan produsen bernilai tambah tinggi.
Momentum Kebangkitan Produk Pesantren – Termasuk Sabun Jagat
Dalam geliat besar ini, Sabun Jagat – produk unggulan Pondok Pesantren PPAI Annahdliyah turut memiliki peluang besar untuk ikut serta dalam jaringan ekspor OPOP. Dengan formulasi herbal eco enzyme yang ramah lingkungan, hasil karya santri, dan manfaatnya yang terbukti bagi kesehatan kulit, Sabun Jagat berpotensi menjadi salah satu komoditas yang dirangkul menuju pasar internasional.
Produk ini bukan sekadar sabun, tetapi simbol kreativitas santri, inovasi pesantren, dan bukti bahwa unit-unit usaha pesantren mampu menghadirkan produk berkualitas tinggi yang siap bersaing secara global. Ke depan, diharapkan Sabun Jagat dapat mengikuti jejak produk-produk pesantren lainnya untuk masuk dalam kurasi OPOP dan berpeluang bergabung di jaringan Islamic Chamber of Commerce seperti Connect Souq.
Selamat untuk seluruh pesantren Jawa Timur yang terus berbenah, berinovasi, dan berani melangkah menuju pasar dunia.
Kerja sama ini menjadi bukti bahwa ekonomi pesantren bukan sekadar wacana, tetapi kekuatan nyata yang siap bersaing secara global.
Semoga kolaborasi ini menjadi pintu keberkahan baru dan mengangkat nama pesantren Indonesia, termasuk Sabun Jagat, ke panggung internasional yang lebih luas.